FRAKTUR
GIGI
A.
Definisi
Menurut
American Dental Association (ADA), fraktur dental atau patah gigi merupakan
hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan
oleh trauma atau benturan.
Fraktur
gigi dapat dimulai dari ringan (melibatkan chipping
dari lapisan gigi terluar yang disebut email dan dentin) sampai berat
(melibatkan fraktur vertikal, diagonal, atau horizontal akar). Email dan dentin
adalah dua lapisan pelindung terluar gigi. Email adalah permukaan terluar yang
keras dan berwarna putih. Dentin adalah lapisan kuning yang terletak tepat di
bawah email. Email dan dentin keduanya berfungsi melindungi jaringan gigi
bagian dalam. Mahkota terlihat sepertiga dari gigi, sedangkan sisanya dua
pertiga yang ditutupi dengan gusi disebut akar.
B.
Gambaran
Klinis Menurut
klasifikasi fraktur dari Ellis, fraktur terdiri dari empat kelompok dasar:
1. Fraktur Email
Fraktur mahkota sederhana tanpa mengenai dentin.
2. Fraktur Dentin
Tanpa Terbukanya Pulpa Fraktur mahkota yang megenai
cukup banyak dentin, tanpa megenai pulpa.
3. Fraktur Mahkota dengan Terbukanya Pulpa
Fraktur mahkota yang mengenai dentin dan menyebabkan
pulpa terbuka.
4. Fraktur Akar
Fraktur terbatas pada akar gigi yang melibatkan sementum, dentin, dan pulpa
C.
Gambaran
Radiologi
Foto
rontgen penting sebelum membuat diagnosis pada pasien, dan dari foto tersebut
kita dapat melihat batas fraktur sampai mana. Dari foto tersebut, lokasi yang
mengalami fraktur akan muncul gambaran garis yang radiolusen.
a b c d
D.
Penanganan
Fraktur Gigi
a. Fraktur
email
Fraktur
email hanya lapisan pertama gigi dan mudah dirawat dengan restorasi estetik.
Apabila tidak terdapat perpindahan tempat gigi (displacement), hasil perawatan
umumnya baik dan jarang terjadi komplikasi.
b. Fraktur
pada email dan dentin
Apabila
jaringan pulpa terbuka, bakteri dan produknya dapat masuk kejaringan pulpa dan
akhirnya menyebabkan peradangan pada jaringan pulpa. perawatan yang dilakukan
bertujuan untuk melindungi pulpa dari gangguan luar dan merestorasi gigi agar
dapat berfungsi dengan baik dan estetik. Gigi terus dimonitor selama 2 bulan
untuk mengetahui kondisi pulpa. komplikasi jarang terjadi dan biasanya tidak
diperlukan perawatan saluran akar.
c. Fraktur
pada akar
Pada fraktur ini, seluruh jaringan di sekitar gigi telah terinfeksi. Perawatan yang dilakukan adalah splinting selama lebih kurang 6 minggu dan kemudian gigi dikembalikan ke tempat semula.
Splinting
adalah prosedur dimana gigi ditopang dalam posisi tertentu untuk jangka waktu
tertentu. Hal ini dilakukan pada gigi yang terkena trauma atau gigi yang
jaringan pendukungnya terinfeksi penyakit, sehingga gigi tidak terdukung dengan
baik. Splinting dilakukan dengan cara mengikat sekelompok gigi bersama sehingga
daya kunyah ditahan oleh sekelompok gigi, tidak hanya oleh gigi yang terinfeksi
d. Fraktur
pada gigi dengan melibatkan jaringan pulpa
Jaringan
pulpa terlihat sebagai jaringan berwarna kemerahan. Pada kasus dimana luas
jaringan pulpa yang terbuka tidak terlalu besar dan bersih, gigi dapat langsung
ditumpat. Pada kasus dimana jaringan pulpa yang terbuka agak besar, perawatan
pulpotomi sebagian merupakan salah satu pilihan perawatan. Sebagian jaringan
pulpa dibuang dan diletakkan obat-obatan agar jaringan pulpa dapat sembuh. Pada
kasus yang agak rumit, perawatan saluran akar mungkin perlu dilakukan.
source : https://www.scribd.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar